Perencanaan Sarana
Prasarana Perumahan dan Pemukiman Kelurahan Srondol Kulon RW 07 Kecamatan
Banyumanik
BAB 1 PENDAHULUAN
Rumah
merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Manusia membutuhkan
rumah tidak hanya untuk melindungi diri dari cuaca maupun binatang buas namun
juga sebagai tempat beraktifitas, beristirahat dan berkumpul dengan anggota
keluarga. Mengingat laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat,
menyebabkan kebutuhan akan rumah semakin meningkat pula. Saat ini jumlah
penduduk di Indonesia sudah mencapai dua ratus lima puluh juta jiwa, dengan
jumlah penduduk yang demikian besar tentu saja memerlukan lahan yang sangat
luas sedangkan jumlah lahan yang tersedia terbatas. Hal ini diperparah dengan
persebaran penduduk yang tidak merata, persebaran penduduk di Indonesia
cenderung terpusat di daerah perkotaan, hal ini mengakibatkan kekacauan di daerah
perkotaan. Akibat pembangunan pemukiman yang serampangan di kota menyebabkan
muncul pemukiman-pemukiman yang tidak memenuhi standar.Berbagai permaslahan
perumahan dan pemukiman yang terjadi ,antara lain :
1. Adanya lingkungan pemukiman yang
kondisinya jelek dan dihuni oleh masyarakat.
2. Terdapat perumahan dan pemukiman yang
tidak ditata dengan teratur,dengan kondisi fisik,sosial,ekonomi dan kesehatan
yang tidak memadai dan tidak lengkap.
3. Tata cara perencanaan lingkungan
perumahan dan pemukiman diperkotaan yang tidak sesuai SNI.
Sebagai contoh adalah kota Semarang,
Semarang merupakan salah satu kota besar di Indonesia ,bukan hanya karena
semarang merupakan ibu kota jawa tengah namun juga karena semarang merupakan
kota perdagangan dan pendidikan. Di semarang terdapat pelabuhan dan pusat-pusat
perdagangan hal ini yang menyebabkan perdagangan di semarang berkembang sangat
pesat. Dalam dunia pendididkan semarang juga memiliki barnyak sekolah-sekolah
tinggi. Kondisi tersebut tentunya membuat banyak pendatang yang berdatangan ke
kota semarang. Setidaknya terdapat 40 000 pendatang yang datang ke kota
semarang setiap tahunnya, baik untuk tujuan pendidikan maupun untuk mencari
nafkah. Munculnya para pendatang yang membludag membuat kota semarang semakin
padat. pertumbuhan penduduk yang sangat pesat ini menyebabkan pemukiman yang
ada di semarang tumbuh sangat pesat hingga tidak terkendali. Perumbuhan
pemukiman yang tidak terkendali ini banyak terjadi di daerah pemukiman padat
seperti kecamatan banyumanik.Kondisi pemukiman yang berantakan dan tidak sesuai
standar dapat menyebabkan berbagai permasalahan mulai dari permasalahan sosial,
pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Karena kurangnya sarana prasarana yang
mendukung interaksi antar warga akan menimbulkan konflik sosial di masyarakat.
Contoh lain adalah karena pembangunan pemukiman yang tidak memperhatihan sarana
prasarana yang kurang memadai akan menurunkan kualitas hidup penduduknya.Secara
substansial laporan perencanaan sarana dan prasarana pemukiman ini berisi
data-data tentang sarana prasarana di Rw 7, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan
Banyumanik, Kota Semarang yang lebih terperinci dibagi menjadi sarana
pemerintahan dan pelayanan umum, sarana pendidikan dan pembelajaran, sarana kesehatan,
sarana peribadatan, sarana perdagangan dan niaga, sarana kebudayaan dan
rekreasi, saranaruang terbuka, taman dan lapangan olahraga, prasarana jaringan
persampahan, jaringan jalan lingkungan, jaringan listrik, dan jaringan air
bersih. Selain itu terdapat juga data tentang jumlah penduduk dan pertambahan
penduduk. Kemudian dalam laporan ini disajikan pula standar perumahan pemukiman
yang dijadika acuan untuk merencanakan ulang daerang perumahan pemukiman di RW
7, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Samarang dan pada bagian
akhir terdapat rencana penataan ulang daerah pemukiman di RW 7, Kecamatan
Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
BAB 2 DATA EKSISTING
Kecamatan Banyumanik, merupakan salah
satu kecamatan yang terdapat di Kota Semarang selatan.Menurut rancangan umum
tata ruang tahun 2005, kecamatan banyumanik masuk dalam pembagian wilayah
sebagai daerah administratif yang mempunyai fungsi perencanaan sentra
penghijauan dan pemukiman.Kecamatan banyumanik terdiri dari 11 kelurahan.
Terdiri dari kelurahan Pudak payung, Banyumanik, Gedawang, Jabungan,
Padangsari, Pedalangan, Srondol wetan, Srondol kulon, Sumurboto, Ngesrep, dan
Tinjomulyo. Terbagi menjadi 111 rukun warga dan 698 rukun tetangga . Jarak
wilayah kecamatan banyumanik dengan pusat Pemkot. Semarang adalah 10 Km atau
sekitar satu jam bila ditempuh dengan jalur darat.
Peta wilayah
Administrasi
gambar 3.1 Peta wilayah Administrasi
Kecamatan banyumanik memiliki batas-batas wilayah sebagai
berikut
- Sebelah barat dibatasi oleh kecamatan Gunung pati
- Sebelah utara dibatasi oleh kecamatan Candisari
- Sebelah timur dibatasi oleh kecamatan Tembalang dan
- Sebelah selatan dibatasi oleh Ungaran Kabupaten Semarang.
Gambar 3.2 Citra Satelit Kecamatan Banyumanik
Gambaran wilayah
Menurut data monografi 2005, luas wilayah kecamatan
banyumanik adalah 2.680.055 Ha, dari luas lahan tersebut terdiri dari:
- Tanah persawahan seluas 122 Ha,
- Irigasi setengah tehnis seluas 61 Ha,
- Tanah kering berupa pekarangan seluas 1.262 Ha,
- Tanah berupa bangunan seluas 878.540 Ha
- Tanah berupa kebun 56.258 Ha,
- Perkebunan negara 2.005 Ha, Dan sisianya adalah berupa kolam ikan, lapangan olah raga, taman rekreasi, jalur hijau dan lahan pemakaman.
Kelurahan Serondol Kulon
Srondol Kulon
merupakan bagian daerah pinggiran kota yang ciri-ciri pertumbuhannya
ditandai dengan bertambahnya bangunan padat. Pertumbuhan padat tersebut
ditandai dengan adanya bangunan-bangunan baru. Dari Aspek non-fisik, kehidupan
sosial warga di Kelurahan Srondol Kulon pada umumnya sama seperti kehidupan
sosial masyarakat Indonesia di zaman dulu. Adat gotong royong dan sikap bahu
membahu antara warga merupakan kebiasaan yang dilakukan masyarakat di Kelurahan
Srondol Kulon.Dari segi budaya, pada zaman dahulu di Kelurahan Srondol Kulon
memiliki budaya ketoprak dan wayang kulit. Biasanya dulu acara ketoprak sering menjadi ajang hiburan bagi
masyarakat di Srondol Kulon. Begitu juga dengan wayang kulit yang tidak hanya
ada pada event-event tertentu saja. Namun untuk saat ini, kebudayaan yang
menjadi ciri dari kelurahan tersebut sudah tidak ada.
Peta Administrasi Wilayah Makro Kelurahan Srondol Kulon
Peta Administrasi
Wilayah Mikro
- Sebelah Utara : Jalan Lingkungan (perbatasan wilayah dengan RW 2)
- Sebelah Selatan : Perbatasan Wilayah RW 3
- Sebelah Barat : Sungai Kaligarang
- Sebelah Timur : Perbatasan Wilayah RW 1
Data Jumlah Penduduk
Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik.
Sarana dan prasarana yang terdapat di Kelurahan
Srondol Kulon RW 7.
- Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum
fungsi : Melayani dan membantu masyarakat menyelesaikan hal-hal
yang bersangkutan dengan pemerintahan.
Keterangan : Tidak terdapat satupun sarana pemerintahan dan pelayanan
umum pada RW 7.
- Sarana Pendidikan Dan Pembelajaran
Fungsi : Tempat
dimana masyarakat berhak mendapatkan pendidikan
Keterangan : -RT 3 :Gedung
Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM
-RT 5 terdapat SDN Srondol Kulon dan Taman Kanak-kanak.
- Sarana Kesehatan
Fungsi : Tempat
dimana masyarakat berhak mendapatkan pendidikan
Keterangan : Puskesmas dikelola dan berada di
Kecamatan.
- Sarana Peribadatan
Fungsi : Tempat setiap umat untuk beribadah
sesuai dengan keyakinan.
Keterangan : -Gereja, Tempat ibadah untuk umat
kristen.
-Masjid. Tempat ibadah untuk umat islam
- Sarana Perdagangan dan Jasa
Fungsi : Untuk berdagang dan melayani jasa.
Keterangan : Terdapat banyak sarana
perdagangan dan jasa seperti warunklontong,warung makan, jasa industri, depot air, loundry, dsb.
- Sarana Kebudayaan dan Rekreasi
Fungsi
: -
Keterangan : Masih
terdapat lahan kosong yang kurang diperhatikan. Padahal memiliki potensi untuk
dapat dikembangkan sebagai sarana kebudayaan dan rekreasi
- Sarana Ruang Terbuka Hijau
Fungsi : -
Keterangan : Hanya ada pemakaman
umum. Tidak tersedia taman dan lapangan olah raga.
- Prasarana Jaringan Sampah
Fungsi : -
Prasarana
jaringan sampah diangkut truk sampah
Keterangan : Pada RT 1 dan
2, sampah diangkut setiap hari.
RT 3,4,5,6
rata-rata di angkut tiga kali dalam
seminggu.
- Jaringan Jalan Lingkungan
Fungsi : -
Keterangan : Jaringan jalan
lingkungan sangat minim. Lebar jalan terlalu sempit.
- Jaringan Listrik
Fungsi : -
Keterangan : Kondisi kabel
listrik berantakan dan tidak teratur.
- Jaringan Air Bersih dan Air Kotor
Fungsi : -
Supply air
dari PDAM dan sumur.
Keterangan : Sebagian besar
dari PDAM. Sulit untuk menggunakan sumur karena kondisi pemukiman yang mulai padat.
BAB 3 PERENCANAAN
SARANA DAN PRASARANA PERUMAHAN PEMUKIMAN
Setelah melakukan survei dan analisa mengenai kondisi tapak
dan fasilitas sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Srondol Kulon RW 7,
kami berencana untuk melakukan relokasi wilayah studi dengan hasil proyeksi
jumlah penduduk Srondol Kulon RW 7 untuk 10 tahun kedepan dengan asumsi
pertumbuhan penduduk daerah Semarang adalah sebesar 2% setiap tahun.
Analisis Karakteristik Aktivitas dan
Pengguna
§
Wilayah studi tapak yang
akan direncanakan pembangunannya terletak di Kabupaten Banyumanik kecamatan
Srondol Kulon RW 07. Luas dari wilayah studi adalah seluas 16Ha dan terdiri dari 6 RT. Dilihat dari kondisi
eksisting wilayah studi tapak RW 07 bukanlah wilayah yang padat bangunan atau
kawasan terbangun.
§ Distribusi luas
yang akan digunakan untuk menentukan seberapa luas kawasan permukiman dan ruang
terbuka hijau, digunakan perbandingan 70:30. Dalam kata lain, 70% dari wilayah
studi atau sekitar 70ha akan dimanfaatkan sebagai wilayah terbangun, sedangkan
30% atau sekitar 30ha akan dimanfaatkan sebagai kawasan nonterbangun atau dalam
kata lain RTH. 70% dari yang dimanfaatkan sebagai kawasan terbangun ini sendiri akan dibagi
lagi menjadi dua yaitu 70% atau sekitar 11,2 Ha sebagai fungsi terbangun dan 30% atau
kurang lebih 4,8 Ha sebagai
sirkulasi.
Analisis
Aktivitas
Fungsi
Utama
§ Fungsi utama dari lokasi pengembangan tapak akan difungsikan
sebagai tempat dilakukannya aktivitas utama. Fungsi utama yang akan diterapkan
di wilayah studi adalah permukiman. Wilayah studi yang terletak di kawasan yang
strategis secara akses atau posisi memberikan keuntungan tersendiri.
§ Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri,
Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 648-384 tahun
1992, No. 739/KPTS/1992 serta No. 09/KPTS/1992 tentang Pedoman Pembangunan
Perumahan dan Permukiman dengan Lingkungan Hunian yang Berimbang, maka konsep
alokasi jenis rumah yang akan digunakan adalah 1:3:6. Perbandingan tersebut
menunjukkan perbandingan jenis rumah yang akan dibangun, yaitu 11 rumah mewah,
3 rumah menengah serta 6 rumah sederhana yang akan dibangun dalam satu
lingkungan perumahan. Dengan perbandingan jumlah rumah ini diharapkan akan
tercipta komplek hunian yang nyaman dan ideal bagi penduduknya.
Fungsi Penunjang
Konsep perencanaan tapak tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya komponen penunjang yang mendukung kehidupan masyarakat yang ada di dalamnya. Tidak mungkin masyarakat hanya hidup dan tinggal di rumahnya tanpa adanya aspek atau komponen penunjang yang ada. Fungsi penunjang dalam suatu kawasan juga berperan sebagai fasilitas atau sarana yang menunjang kebutuhan masyarakat yang ada di dalamnya. Berikut adalah beberapa komponen yang akan menjadi fungsi penunjang di wilayah studi perencanaan tapak.
- Pendidikan
Kegiatan pendidikan adalah salah satu kegiatan yang sangatlah vital dalam
suatu kawasan. Terdapat satu Sekolah Dasar dan 1 Taman Kanak-kanak di wilayah
studi eksisting dan satu lembaga pemerintahan. Melihat posisi Sekolah Dasar
Negeri yang juga penting bagi desa sekitar, sektor ini harus mendapatkan
perhatian lebih. Keberadaan fasiltas pendidikan ini harus bisa memenuhi
kebutuhan masyarakat sekitar. Oleh karena itu pembangunan sekolah juga harus
didasarkan pada kebutuhan masyarakat yang ada. Keberadaan fasilitas pendidikan
ini juga dimaksudkan agar kebutuhan masrakat bisa terpenuhi tanpa harus
beranjak jauh dari tempat tinggal.
- Ekonomi Atau Perdagangan dan Jasa
Ekonomi adalah salah satu komponen vital yang harus ada dalam setiap
permukiman atau hunian. Penunjang ekonomi yang dimaksudkan adalah keberadaan
fasilitas penunjang perdagangan dan jasa. Keberadaan fasilitas perdagangan
sangatlah penting karena kebutuhan warga harus terpenuhi setiap harinya, dan
dengan adanya fasilitas perdagangan di wilayah studi tapak membuat warga tidak
harus repot-repot pergi jauh untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sedangkan
fasilitas penunjang jasa juga sangat penting guna mempermudah kegiatan
masyarakat. Penunjang ekonomi yang akan disediakan di wilayah studi perencanaan
tapak adalah berupa pertokoan serta pusat perbelanjaan lingkungan. Keberadaan
fasilitas penunjang ekonomi ini nantinya diharapkan bisa memenuhi kebutuhan
masyarakat yang tinggal di wilayah studi perencanaan tapak.
- Kesehatan
Fasilitas kesehatan memiliki posisi yang sangat penting dalam suatu
permukiman karena menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan yang ada di
permukiman. Sedangkan kesehatan sendiri adalah kebutuhan primer yang mutlak
bagi manusia. Keberadaan fasilitas dalam suatu kawasan permukiman juga bisa
menjadi parameter tingkat kesehatan di kawasan tersebut. Dengan adanya
fasilitas kesehatan, apabila ada warga yang membutuhkan penanganan kesehatan
bisa langsung mendapatkan penanganan medis atau setidaknya pertolongan pertama.
Fasilitas penunjang kesehatan yang akan disediakan di wilayah permukiman ini
adalah berupa Posyandu dan Poskesdes.
- Rekreasi dan RTH
Kebudayaan dan rekreasi adalah salah satu kebutuhan pokok
manusia. Setelah
dibuat pusing dan
penat dengan aktivitas sehari hari, perlu adanya penyegaran pikiran. Inilah
kenapa fasilitas rekreasi sangatlah dibutuhkan. Akan dibangun RTH aktif dalam
bentuk taman pada lokasi perencanaan tapak. Taman ini bisa diakses oleh seluruh
masyarakat dan bisa digunakan sebagai tempat untuk piknik keluarga. Di beberapa
titik juga akan didirikan foodcourt serta booth untuk menjual makanan ringan.
Selain itu, di atas taman ini juga akan terlintas jogging track, sehingga selain
bisa digunakan untuk rekreasi juga bisa digunakan untuk olahraga. Selain
jogging track juga akan dibangun beberapa lapangan yang bisa digunakan untuk
umum,
berupa lapangan basket dan futsal outdoor. Sehingga diharapkan keberadaan taman
ini bisa menjadi sarana rekreasi warga.
- Jalan Lingkungan
Jalan merupakan hal utama yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah
permukiman. Karena jalan adalah akses keluar masuk lingkungan yang tidak pernah
mati aktivitasnya. Jaringan jalan lingkungan yang ada pada wilayah studi sangat
kecil dan sempit, sehingga warga sempat kesulitan untuk berjalan dan
berkendara. Sehingga sangat dibutuhkan pelebaran jalan agar kenderaan yang
lewat dua arah dapat dengan bebas bergerak.
- Manajemen drainase
Wilayah perencanaan tapak adalah salah satu wilayah yang rawan dan berpotensi
untuk terkena bencana banjir. Oleh karena itu manajemen drainase sangatlah
perlu dilakukan untuk bisa meminimalisasi potensi banjir yang mungkin terjadi.
Akan dibuat beberapa saluran air sebagai pengalir aliran permukaan yang
diharapkan bisa mengurangi debit air yang mengalir. Selain itu juga akan
dibangun polder di beberapa tempat guna menghalau apabila terjadi luapan air di
sungai yang berada dekat degan wilayah studi perencanaan tapak.
- Fungsi
Pelayanan
Dalam
kehidupan sehari-hari suatu kelompok masyarakat pastilah membutuhkan segala
pelayanan yang ada agar bisa terfasilitasi. Posisi pelayanan di lokasi
perencanaan tapak sendiri adalah sebagai media masyarakat bisa terlengkapi
segala kebutuhannya. Fungsi pelayanan ini meliputi pengelolaan dan manajemen
sampah, pelayanan keamanan, pelayanan bidang pemerintahan dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa komponen yang akan menjalankan fungsi pelayanan pada
lokasi perencanaan tapak.
- Sosial
Dalam
kehidupan bermasyarakat tentulah terjadi hubungan sosial antar kelompok. Dengan
adanya hubungan sosial ini, dibutuhkan pula wadah untuk bisa mewadahi segala
aktifitas sosial kemasyarakatan. Di wilayah perencanaan tapak direncanakan akan
dibangun sebuah gedung serbaguna. Keberadaan gedung serbaguna ini diadakan
untuk mendukung aktivitas sosial masyarakatnya. Apabila sewaktu-waktu
diperlukan adanya rapat masyarakat, atau PKK, gedung ini bisa dimanfaatkan dan
dikelola bersama. Selain itu, gedung ini juga bisa dimanfaatkan untuk
penyelenggaraan hajatan, acara karang taruna, acara 17an, acara keakraban
muda-mudi, dan sebagainya.
- Keamanan
Keamanan
adalah salah satu aspek yang sangatlah penting dalam suatu lingkungan
perumahan. Sistem keamanan yang tidak baik bisa membuat lingkungan menjadi
tidak kondusif. Hal ini tentunya akan mengganggu ketentraman masyarakat yang
tinggal di dalamnya. Oleh karena itu, direncanakan untuk dibangun beberapa pos
keamanan guna meningkatkan keamanan di wilayah perencanaan tapak. Pos-pos ini
akan didirikan di beberapa tempat yang strategis agar bisa memantau keadaan
sekitar. Dengan begitu, masyarakat akan merasa lebih aman dan lebih tenang
untuk tinggal di lingkungan ini.
- Pengelolaan
dan manajemen sampah
Sampah seperti
sudah menjadi masalah yang mengakar hampir di semua tempat di dunia. Keberadaan
sampah yang tidak pada tempatnya tentunya akan mengurangi kenyamanann orang
yang memandangnya. Dan lagi, bukan hanya itu, keberadaan sampah juga bisa
menjadi sumber penyakit bagi masyarakat, selain itu juga sampah bisa merusak
lingkungan. Keberadaan sampah yang tidak termanajemen dengan baik bisa merusak
lingkungan karena ada beberapa sampah yang tidak teruraikan oleh alam, dan hal
ini akan menurunkan kualitas lingkungan yang tercemar oleh sampah. Dilihat dari
kondisi eksisting, banyak warga yang sembarangan membuang sampahnya di
pekarangan rumah dan juga lereng yang ada di sebelah barat desa. Lokasi wilayah
perencanaan tapak yang berada dekat dengan sungai juga memberikan celah bagi
masyarakatnya untuk membuang sampah di arus sungai. Maka daripada itu harus
tersedia pelayanan terkait dengan manajemen sampah di wilayah perencanaan
tapak. Keberadaan tempat pembuangan sampah haruslah mendapat perhatian lebih
dalam penempatannya. Keberadaan tempat pembuangan sampah ini diusahakan
strategis agar warga tidak malas membuang sampahnya di tempat sampah, sehingga
kebersihan lingkungan bisa tetap terjaga. Selain itu juga perlu adanya
manajemen persampahan yang baik. Akan dibedakan antara sampah yang bisa terurai
atau organik dengan sampah yang tidak bisa terurai atau anorganik. Hal ini
terkait dengan akan dibedakannya perlakuan terhadap sampah yang dibuang.
Pertama, warga membuang sampah rumah tangga di tempat sampah terdekat, kemudian
petugas akan mengangkut sampah ini ke tempat penampungan sampah sementara.
Setelah itu sampah yang bisa terurai kemudian akan diolah di tempat pengolahan
sampah, dan sisanya akan diangkut oleh truk pengangkut sampah ke tempat
pembuangan akhir. Sistem persampahan ini bisa mereduksi jumlah sampah yang
dibuang hingga 60%.
Analisis Sarana dan
Prasarana Wilayah Studi 10 Tahun Akan Datang
Analisa kebutuhan ruang yang dilakukan didasarkan pada kondisi penduduk
yang akan menempati perumahan tersebut yang terdiri dari jumlah penduduk
yang akan tinggal, sebaran usia penduduk, kelas ekonomi penduduk dan gaya hidup penduduk.
Jumlah penduduk yang akan tinggal pada perumahan ini diperkirakan sebanyak 1086
Jiwa pada tahun2014.Pembagian dan penggunaan lahan sebagai area
terbangun sebesar 70% dari luas total dan sisanya akan dijadikan sebagai ruang terbuka hijau seperti taman dan danau
buatan serta sepadan sungai. Penggunaan 70% luas lahan sebagai lahan terbangun dan
30% lahan terbuka hijau ini juga terkait dengan tujuan untuk pemanfaatan ruang sebagai cara untuk mewujudkan hunian
yang peduli terhadap lingkungan dan tujuan untuk pengendalian,
yaitu mencegah pembangunan yang merugikan dan menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang.
Kebutuhan Ruang Sarana dan Prasarana Wilayah Studi 10 Tahun
Akan Datang
Maket Perencanaan Perumahan dan Pemukiman di Kelurahan Srondol Kulon RW 7